Disusun Oleh:

Triani Perwita Sari (53030210019)


 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dihadapkan pada tantangan berat tentang apa yang harus diajarkan dan bagaimana memenejnya. Nilai-nilai yang akan diajarkan dan cara menyusunnya menjadi bagian yang terpenting untuk diperhatikan oleh para perencana pendidikan. Tuntutan akan pendidikan modern dan sekuler serta praktik pembelajaran tradisional di dunia Islam saat ini telah menimbulkan tekanan yang kuat baik positif maupun negatif terhadap isi kurikulum.

Adanya tuntutan tersebut membutuhkan prinsip yang bisa mengcover dan pada akhirnya bisa membentuk kurikulum yang utuh dan koheren. Aspek lain yang menjadi pusat perhatian pendidikan yang berhubungan dengan struktur adalah cara menyusun kurikulum. Sehingga tercapai tujuan inti dari pendidikan, yaitu memberikan anak didik sebuah kerangka konseptual dalam rangka memahami dunia dimana mereka hidup dan peran yang bisa mereka lakukan di dalamnya. Hal ini berarti pembelajaran harus menggiring anak didik menemukan koneksi atau hubungan dan makna yang lebih luas yang selalu muncul dalam pembelajaran mereka. Ini merupakan sifat desain inti.


Oleh karena itu, kurikulum pendidikan harus disusun sesuai dengan perkembangan alami anak didik dari pada sekadar disiplin-disiplin akademik dan norma-norma. Fungsi pendidikan sudah tentu merupakan upaya dalam merekayasa pembentukan insan kamil melalui penciptaan situasi interaksi edukatif yang kondusif. Oleh karena itu diperlukan kurikulum yang merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan. Sehingga kurikulum benar-benar berfungsi sebagai alat untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.[1]

B. Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Pengertian Kurikulum Pendidikan?

2.      Bagaimana Kurikulum Pendidikan Dalam Al-Qur'an?

3.      Bagaimana Kurikulum Pendidikan Dalam Hadis?

4.      Apa Tujuan Kurikulum Pendidikan?

 

C. Tujuan Penulisan Makalah

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Kurikulum Pendidikan.

2.      Untuk Mengetahui Kurikulum Pendidikan Dalam Al-Qur'an.

3.      Untuk Mengetahui Kurikulum Pendidikan Dalam Hadis.

4.      Untuk Mengetahui Tujuan Kurikulum Pendidikan.

 

 

 

BAB II
PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan 

Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelari, atau curere yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga yang berarti suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olahraga. Berdasarkan pengertian ini, dalam konteksnya dengan dunia pendidikan, memberi pengertian sebagai suatu lingkaran pengajaran di mana guru dan murid terlibat di dalamnya.

Kurikulum ialah rencana atau bahasan pengajaran, sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi jelas dan terang.[2] Kurikulum merupakan suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan itu. Kurikulum juga bisa diistilahkan dengan sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya berkembang secara menyeluruh dalam segala segi dalam mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan.[3]

Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.

Kurikulum adalah semua rencana yang terdapat dalam proses pembelajaran. Kurikulum dapat diartikan pula sebagai semua usaha lembaga pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang disepakati. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan untuk siswa sekolah.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

 

B. Kurikulum Pendidikan Dalam Al-Qur'an 

Ayat-ayat Al-Qur’an tentang kurikulum terkait isi atau materi atau muatan kurikulum yang harus disampaikan pada peserta didik melalui proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang kurikulum pendidikan Islam. Muatan kurikulum yang ada dalam berberapa  ayat-ayat Al-Qur’an tersebut seperti materi pendidikan tauhid/aqidah yang ada dalam surah Al Baqarah ayat 133, materi pendidikan ibadah salah satunya ada dalam surah An-Nuur ayat 55-57, materi pendidikan akhlak terdapat dalam surah Al Imran ayat 159, materi pendidikan kesehatan termuat dalam surah Yunus ayat 57, materi pendidikan sosial salah satunya pada surah al-Hujurat ayat 10, materi pendidikan keterampilan termuat pada surah Al-An’am ayat 135, dan materi pendidikan estetika terdapat diantaranya dalam surah al-A’raf ayat 31:

1. Pendidikan tauhid atau aqidah

Hal paling utama mesti diajar dan diberikan pada anak didik dalam kurikulum di lembaga pendidikan yaitu materi pendidikan tauhid/aqidah. karena persoalan tauhid/aqidah yang begitu banyak, maka penting ditanamkan di hati dan jiwa peserta didik, yang mana disebutkan dalam AlQuran surat Al Baqarah/2 ayat 133:

 

أمَْ كُنتمُْ شُهَداَءَ إذِْ حَضَرَ يعَْقوُبَ الْمَ وْتُ إذِْ قاَلَ لِبنَِيهِ مَا تعَْبدُوُنَ مِنْ بعَْدِي قاَلوُا نعَْبدُُ  إِلَهَكَ وَإِلَهَ اباَئكَِ إبِْرَهِ مَ وَإسِْمَعِيلَ وَإسِْحَقَ إِلهََا وَحِداً وَنحَْنُ لَهُ .مُسْلِمُونَ

 

Artinya: "Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Materi pendidikan tauhid/aqidah yang mesti termuat dalam kurikulum pendidikan Islam diantaranya yakni memperkuat aqidah dengan cara mengingat kematian, berwasiat penting sebelum meninggal, taat dan patuh terhadap perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

 

2.      Pendidikan ibadah

Dalam kurikulum pendidikan Islam, point kedua yang mesti dibina pada peserta didik yakni pendidikan ibadah. Materi pendidikan ibadah seperti shalat, zakat,membaca Al-Qur’an, puasa, berhaji dan lain-lain.

Sebagaimana dalam surah An-Nuur/24:55-57, yang artinya: "Allah SWT telah berjanji dengan mereka yang telah beriman dan mengerjakan amal saleh di antara kamu, akan mewariskan bumi kepadanya dan menjadikan mereka sebagai khalifah sebagaimana orang sebelummu. Allah SWT juga akan meneguhkan agama Islam yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan menukarkan ketakutan yang dirasakan dengan keamanan. Mereka menyembah Aku, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Barangsiapa yang mengingkari nikmat-nikmat itu sesudah diberi janji yang demikian, maka merekalah orang-orang yang sangat fasik. Dan Dirikanlah Shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Rasul. Mudah-Mudahan kamu memperoleh rahmat.Janganlah kamu menyangka bahwa orang-orang kafir itu dapat melemahkan Allah SWT di bumi dan tempat kembali mereka adalah neraka.

Itulah sejahatjahat tempat kembali."

 

3.      Pendidikan akhlak

Pendidikan akhlak juga sangat penting diajarkan kepada peserta didik dalam kurikulum pendidikan. Materi pendidikan akhlak yakni akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada Rasulullah SAW, akhlak kepada orang tua, akhlak kepada sesamamanusia, akhlak kepada tetangga, dan akhlak kepada lingkungan dan makhluk Allah SWT yang lainnya. Akhlak terhadap orang tua contohnya berkata lemah lembut kepada kedua orang tua. Hal ini disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Isra’ ayat 23:

 

وَقَضَى رَبكَُّ أ الََّ تعَْبدُوُا إِ الَّ إيِااهُ وَباِلْوَلِديَْنِ إحِْسَناً إ امِا يبَْلغَُ ان عِندكََ الْكِبرََ أحََدهُُمَ ا أوَْ

 كِلََهُمَا فلَََ تقَلُ لاهُمَا أ فٍُّ وَلََّ تنَْهَرْهُمَا وَقلُ لاهُمَا قَوْلًَّ كَرِيمًا

 

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

 

4. Pendidikan kesehatan

Materi tentang pendidikan kesehatan terdapat dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 57:

 

يأيَهَُّا النااسُ  قدَْ جَاءَتكُْم اموْعِظَةٌ  مِن ارب كُِمْ وَشِفاَءٌ لِ مَا فيِ الصُّدوُرِ وَهُدىً وَرَحْمَةٌ

 لِ لْمُؤْمِنيِنَ

 

Artinya: "Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberi rahmat dan karuniaNya kepada semua makhluk-Nya berupa kitab suci Al-Qur’an yang disampaikan kepada Rasul SAW dan menjadikan beliau sebagai suri tauladan umat Islam. Al-Qur’an sebagai pelajaran dari Allah SWT berupa rahmat dan petunjuk-Nya, dapat terhindar dari sikap yang keji, munkar, keraguran dan juga sebagai obat dari segala penyakit yang tertanam di hati manusia. Al-

Qur’an, menjadikan hati tenang karena rahmat dan hidayah Allah SWT limpahkan kepada manusia yang beriman dan bertakwa kepada-Nya, serta meyakini isi kandungan Al-Qur’an tersebut.

 

5.      Pendidikan sosial

Materi tentang pendidikan sosial yakni tentang persaudaraan dan perdamaian, salah satunya ada dalam surah Al-Hujurat ayat 10 berikut ini:

 

 إنِامَا الْمُؤْمِنوُنَ إخِْوَةٌ فأَصَْلِحُوابيَْنَ أخََوَ يْكُمْ وَاتاقوُا االلََّ لعََلاكُم ترحَمُون

 

Artinya: "Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."

 

6.      Pendidikan keterampilan

Materi tentang pendidikan keterampilan seperti bekerja keras, berbuat sepenuh kemampuan, dan memiliki kepandaian, termuat dalam surah Al-

An’Am ayat 135:

 

قلُْ يقَُوْمِ اعْمَلوُا عَلىَ مَكَانَتكُِمْ إنِ يِ عَامِلٌ فَسَوْفَ تعَْلمَُونَ مَن تكَُونُ لَهُ عُقِبَةُ الداارِ

 إنِاهُ لََّ يفُْلِحُ ال اظلِمُونَ َ

 

Artinya: "Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan."

Pendidikan keterampilan adalah suatu upaya untuk (1) kemampuan fisik: yaitu kemampuan bekerja karena ia sehat jasmani; (2) kemampuan akal (rasio): yaitu kemampuan untuk menggunakan teori-teori sebagai dasar untuk menciptakan suatu produk yang diinginkan; (3) Kemampuan hati (qalbu): yaitu kemampuan untuk menciptakan produk yang bisa dihasilkannya berupa jasa, barang yang memuaskan diri setiap manusia, karena didalamnya ada unsur estetika dan etika yang selalu mengiringinya.[4]

 

C. Kurikulum Pendidikan Dalam Hadis 

1. Ilmu agama dan al-ur'an  

حدثنا حَسَنُ بن مُوسَى حَداثنَاَ زُهَيْرٌ أبو خَيْثمََة عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُثمانَ بْنِ حُتيَْمٍّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جبير عن ابن عَبااسٍّ أنَ رَسُولُ اللهصلى الله عليه وسلم وضع يده على كيفي أو على منكبي

 شك سَعِيدٌ ث امُ قاَلَ اللهمْ فَقْهَا فيِ الدِ ينِ وَعَلْتهَُ التاأوِْينِ

 

 

Artinya: "Dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Rasulullah SAW meletakkan tanggannya pada punggung Ibnu 'Abbas atau pundaknya, perawi Hadis ini, Said ragu- kemudian Rasulullah SAW berdo'a: Ya Allah berikanlah kepadanya pemahaman yang mendalam tentang agama dan ajarilah dia takwil (al-Qur'an)." (Ahmad ibn Hanbal Abu Abdullah al-Syiyabaani).

Ibnu Katsir telah mengatakan bahwa makna hadis ini menunjukkan kebolehan mengajari anak-anak untuk membaca al-Qur'an meskipun dalam usia dini, bahkan adakalarıya disunnahkan atau diwajibkan. Selain itu al-Qur'an sendiri merupakan materi pertama yang harus diajarkan kepada siswa.

 

2.      Shalat

حدثنا مؤمل بن هشام يعني اليشكري تنا إسماعيل عن سوار أبي حمزة قال أبو داود وهو سوار بن داود أبو حمزة المزني الصيرفي عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال : قال  رسول الله صلى الله عليه وسلم مروا أولَّدكم بالصلَة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم

 

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muammal ibn Hisyam yaitu al- Yasykariy telah bercerita Isma'il dari Sawwar Abi Hamzah telah berkata Abu Dawud dan dia Sawwar ibn Daud Abu Hamzah al-Mazni as-Shirafi dari 'Umar ibn Syu'aib dari ayahnya dari neneknya telah berkata: Bersabda rasulullah SAW" Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika berumur 7 (tujuh) tahun, dan pukullah mereka jika tidak mau melaksanakan shalat, dan pisahkan tempat tidur mereka (putra dan putri)". (H.R. Abu Dawud)

 

3.      Jasmani dan kesehatan

حَداثنَاَ ق تُيَْبَةُ بْنُ سَعِيدٍّ حَداثنَاَ حَائمٌِ عَنْ يزَِيدَ بْنِ أبَِي عُبيَْدٍّ عَنْ سَلمََةَ بْنِ الْْكَْوَعِ رَضِيَ االلَُّ عَنْه ُ قاَلَ مَ ار النابِيُّ صَلاى االلَُّ عَليَْهِ وَسَلام على نفرٍّ مِنْ أسلم ينتصِلوُنَ فَقاَلَ رَسُولُ االلَِّ صَلاى االلَُّ عَ لَيْهِ وَسَلامَ أرَْمُوا بَنيِ إسِْمَاعِيلَ فإَ انِ أبََاكُمْ كَانَ رَاسِياً أرَْمُوا وَأنَاَ مَعَ بنَِي فلََُنٍّ قاَلَ فأَمَْسَكَ  أحََدٌ

 الفريقين بأِيَْدِيهِمْ فَقاَلَ رَسُولُ الله صَلاى الله عَليَْهِ وَسَلامَ مَا لَكُمْ لَّ ترَْمُونَ فَقاَلوُا ياَ رَسُولَ  االلَِّ

 نرَْمِي وَأنَتَ مَعهَُمْ قاَلَ ارْمُوا وَأنَاَ مَعكَُمْ كُلاكُمْ

 

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Qutaybah ibn Sa'id, telah bercerita Hatim dari yazid bin Abi 'Ubaid dari salamah, telah menceritakan kepada kami samah ra berkata: Pada suatu hari Rasulullah SAW bersua dengan sekelompok orang dari Bani Aslam yang sedang berlomba memanah, maka beliau SAW bersabda: Memanahlah kalian, hai bani Ismail, sebab nenek moyangmu dahulu (Ibrahim As) adalah seorang pemanah. Panahlah dan saya bersama bani fulan. Maka salah satu kelompok berhenti. Rasul bersabda: kenapa kamu tidak memanah, maka mereka berkata: wahai Rasulullah SAW kami memamah tapi kamu memihak kepada mereka, Rasul pun bersabda: Panahlah dan saya bersama kalian semuanya." (Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhari)[5]

 

D. Tujuan Kurikulum Pendidikan

1.      Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Tujuan kurikulum yang pertama menunjukkan bahwa iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.

2.      Berakhlak mulia

Tujuan kurikulum yang kedua berkaitan dengan manusia yang memiliki sifat yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki sifat yang berbeda, dan perbedaan ini berpotensi menimbulkan konflik antar individu. Oleh karena itu, akhlak mulia adalah salah satu solusi untuk menghindari konflik antar individu. Membentuk manusia yang berakhlak mulia harus diterapkan pada pendidikan pada level terendah hingga tertinggi.

3.      Memiliki kecakapan

Tujuan kurikulum yang ketiga adalah menjadi manusia yang cakap. Hal ini sangat penting sebagai tolak ukur kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Selama atau setelah mengenyam pendidikan, sorang peserta didik harus memiliki suatu kecakapan tertentu. Cakap dalam menulis dan membaca merupakan keharusan peserta didik.

4.      Kreatif

Definisi kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan, hal ini termasuk tujuan dari pengertian pendidikan. Kreatif merupakan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai cara. Berbagai macam solusi dari suatu masalah dapat tercipta dari kreatifitas individu. Tujuan kurikulum ini harus diterapkan untuk menjadikan peserta didik memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan membantu orang lain.

5.      Mandiri

Mandiri adalah keadaan di mana seorang individu dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian dapat diterapkan dalam kehidupan belajar mengajar, contohnya adalah kejujuran dalam mengerjakan ujian. Pada tujuan kurikulum ini diharapkan peserta didik mampu melakukan segala sesuatunya tanpa bantuan orang lain, sehingga nantinya jika dalam keadaan terdesak peserta didik mempu menyelesaikan masalahnya sendiri.

 


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah semua rencana yang terdapat dalam proses pembelajaran. Kurikulum dapat diartikan pula sebagai semua usaha lembaga pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang disepakati. Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan untuk siswa sekolah.

Ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan denang kurikulum pendidikan: materi pendidikan tauhid/aqidah yang ada dalam surah Al Baqarah ayat 133, materi pendidikan ibadah salah satunya ada dalam surah An-Nuur ayat 55-57, materi pendidikan akhlak terdapat dalam surah Al Imran ayat 159, materi pendidikan kesehatan termuat dalam surah Yunus ayat 57, materi pendidikan sosial salah satunya pada surah al-Hujurat ayat 10, materi pendidikan keterampilan termuat pada surah Al-An’am ayat 135, dan materi pendidikan estetika terdapat diantaranya dalam surah al-A’raf ayat 31:

Beberapa hadits yang berkaitan dengan kurikulum Pendidikan islam yaitu, ilmu agama dan al-quran, sholat dan Pendidikan jasmani serta Kesehatan.

Tujuan kurikulum Pendidikan diantaranya adalah  Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki kecakapan. kreatif, dan mandiri.

 B. Saran

 Setelah membaca, memahami, dan mempelajari makalah ini di harapkan seluruh pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dari makalah ini. Tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, Kami selaku penyusun makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun guna kebaikan makalah yang Kami susun berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan perubahan hidup kita semua kearah yang lebih baik yang di ridhai oleh Allah SWT.

  

 

DAFTAR PUSTAKA

Cecep Anwar, Makalah kurikulum pendidikan Islam perspektif Al-Qur'an, Bandung, 2022, hal. 1-2.

Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010).

Aziz Abd, Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009)

 Maulida, "Ayat-ayat Al-Qur'an tentang kurikulum", Bidayah, Vol. 12, No. 1, Des 2021, hal 5-11.

Pepep Saepudin Anshori, Makalah kurikulum pendidikan Islam dalam perspektif hadis, Bandung, 2023, hal 4-6.


[1] Cecep Anwar, Makalah kurikulum pendidikan Islam perspektif Al-Qur'an, Bandung, 2022, hal. 1-2.

[2] Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010).

[3] Aziz Abd, Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009)

[4] Maulida, "Ayat-ayat Al-Qur'an tentang kurikulum", Bidayah, Vol. 12, No. 1, Des 2021, hal 5-11.

[5] Pepep Saepudin Anshori, Makalah kurikulum pendidikan Islam dalam perspektif hadis, Bandung, 2023, hal 4-6.